Serupa Angin
aku masih menunggumu di gerbang
menuju ruang kelam kita dulu
pada setiap sudut ruang itu
tertinggal kesetiaanmu, apakah dulu
kau lupa untuk membawa atau kesengajaanmu
mungkin di ruang ini ada penyesalan
ketololan yang sembrautan
kenikmatan penuh kabut
tapi, aku tak perduli tentang itu
aku hanya ingin kesetiaanmu yang serupa angin
Lembang, 2009
Dua Senja
dalam lamunanku yang panjang, aku
memikirkanmu seperti malam memikirkan bulan
mengisyaratkan kisah kita
yang tak bisa berpijak seumpama impian kita
tentu saja kita tidak akan memiliki
anak laki-laki dan perempuan
kita memang belum terlalu jauh
berjalan di atas tepi ini
hanya saja tujuan kita sama
namun kita tak pernah sampai ke samudra
karena kakimu dan kakiku
selalu terpasung pada persinggahan yang berbeda.
Ledeng, 2009
Sehari Lalu
sehari lalu kau datang penuhi mimpi
lalu kucoba menyalakannya dalam tungku hatiku
di kenyataan aku mencintaimu melebihi mimpiku
akupun menunggu hingga sehari lalu
sayang cahayamu telah hilang
jiwaku tak lagi menggumimu
sudah cukup sajakku mendongeng tentangmu.
Sehari lalu jawabmu hanya sunyi
lengang serupa batu, tak cukupkah waktu itu
kukerahkan mengetuk Pintumu
Setia Budhi, 2009
Biodata
De Ferdinan Saragih, lahir di Sigodang, Simalungun, 4 Desember 1988. Mahasiswa Sastra Indonesia UPI Bandung. Mengelola Komunitas Getah Pena. Karyanya pernah di publikasikan berbagai media massa, juga termuat di dua antologi bersama.
Keren Coy..