Getah Pena

Akan Kubawa Ke Mana Cintaku

Kan ku bawa ke mana ragaku

Ke mana ku harus melangkah

Di mana ku pijakkan diriku

Pada siapa hati kutambatkan Ku labuhkan


Bodohkah aku

Kata tak bisa ku tuturkan

Bibirpun enggan berucap

Ilusi bayang semu kian Menguak jiwaku,mataku

Kian nanar dan makin tak ada

Ujung tuk mencari seberkas cahaya


Permata kini tlah hilang

Begitu berharga bagi ku, begitu sayang bagiku

Di mana?kemana? harus bagaimana?


Unnes, 2008



Rindu Rembulan


Kesunyian ini sakit ini Telah lama ku rasakan

Kian mendera, menyayat hati

Kelam hatiku saat kau Enyah dari sisi ku

Lelah kaki melangkah Tiada tujuan maupun arah


Ku ingin bangun dari kegalauan ini

Bukan mimpi

Ini adalah kekosongan yang slalu

Ada menemaniku

Bersama sang malam,bersama

Dinginnya angin malam Yang semakin mencekam

Kepergian mu adalah kematian bagi ragaku

Cintaku tlah kandas karna jarak

Yang memisahkan


Unnes, 2008



Ku Tak Menyesal


Tak pernah ku menyesal

Karna telah mengenalmu

Mengenalmu adalah kenangan

Terindah dalam hidupku

Ki ingin lebih lama bisa mencintaimu

Tapi , kuasa-Nya melampaui kemampuanku


Bulan tak selalu setia

Menemani sang malam

Matahari tak selalu

setia menemani siang

Begitu pula diriku

Ku tak bisa selalu setia menemanimu


Ku selalu ingin kau memeluku

Saat ku menangis

Ku selalu ingin kau membantuku berdiri

Saat ku terjatuh

Dan aku selalu ingin kau menuntunku

Saat ku lelah melangkah


Tapi itu semua hanya mimpi

Semu,maya an tiada pernah nyata

Karna kini

Kita ada di dunia yang berbeda


Unnes, 2008


Biodata

Aan Rahmaani Mangeshkar, lahir di Salatiga, 18 September 1989. Mahasiswi Bahasa dan sastra Unnes Semarang. Bergiat di Komunitas Getah Pena.




Baca Baca Selengkapnya...

Getah Pena

Serupa Angin


aku masih menunggumu di gerbang

menuju ruang kelam kita dulu

pada setiap sudut ruang itu

tertinggal kesetiaanmu, apakah dulu

kau lupa untuk membawa atau kesengajaanmu


mungkin di ruang ini ada penyesalan

ketololan yang sembrautan

kenikmatan penuh kabut

tapi, aku tak perduli tentang itu

aku hanya ingin kesetiaanmu yang serupa angin


Lembang, 2009


Dua Senja


dalam lamunanku yang panjang, aku

memikirkanmu seperti malam memikirkan bulan

mengisyaratkan kisah kita

yang tak bisa berpijak seumpama impian kita

tentu saja kita tidak akan memiliki

anak laki-laki dan perempuan

kita memang belum terlalu jauh

berjalan di atas tepi ini

hanya saja tujuan kita sama

namun kita tak pernah sampai ke samudra

karena kakimu dan kakiku

selalu terpasung pada persinggahan yang berbeda.


Ledeng, 2009


Sehari Lalu


sehari lalu kau datang penuhi mimpi

lalu kucoba menyalakannya dalam tungku hatiku

di kenyataan aku mencintaimu melebihi mimpiku

akupun menunggu hingga sehari lalu

sayang cahayamu telah hilang


jiwaku tak lagi menggumimu

sudah cukup sajakku mendongeng tentangmu.

Sehari lalu jawabmu hanya sunyi

lengang serupa batu, tak cukupkah waktu itu

kukerahkan mengetuk Pintumu


Setia Budhi, 2009


Biodata

De Ferdinan Saragih, lahir di Sigodang, Simalungun, 4 Desember 1988. Mahasiswa Sastra Indonesia UPI Bandung. Mengelola Komunitas Getah Pena. Karyanya pernah di publikasikan berbagai media massa, juga termuat di dua antologi bersama.




Baca Baca Selengkapnya...